Hamin
Gimbal
Kecintaan Hamin terhadap PERSEBAYA
sudah berawal dari kecil. Meskipun, dia
bertempat tinggal di Madura, namun Hamin kecil tak pernah absent menonton PERSEBAYA
bertanding. “ Walaupun saya berasal dari
seberang pulau, tapi saya selalu menyempatkan datang ke stadion untuk menonton PERSEBAYA.
Kadang saya tidak pamit orang tua. Namun lambat laun orang tua mendukung penuh,”
ujar Hamin. Baginya, BONEK
memiliki arti totalitas dan loyaitas dalam mendukung tim kesayangannya PERSEBAYA
Surabaya. “ Loyalitas dan totalitas
tanpa mengenal waktu.
Okto Tyson
Berawal
dari inisatif untuk menambah kreatifitas dan kekompaakan, Okto memberanikan
diri menjadi komandan BONEK untuk bernyanyi dan menampilkan aksi
kreatifitas. Sebagai sosok yang
mengkoordinir puluh ribuan BONEK untuk bernyanyi, tugas Okto sangatlah
berat. Ia di tuntut harus mampu menjaga
ketahanan semangat dan emosi puluhan ribu BONEK dalam mendukung PERSEBAYA. Aksi gerakan tangan , suara yel-yel, sampai
teriakan dukungan BONEK selalu dikoordinir dan dipantau olehnya. Hal ini agar semua gerakan dan aksi kreatif BONEK mania
terlihat rapi dan kompak. Dibalik
kegarangan penampilannya, Okto sanagtlah cakap dan pandai dalam berbicara atau
berdiskusi. Pemuda alumnus Bisnis
Admiistrasi UPN veteran Surabaya ini, tak jarang di undang untuk ON AIR di radio
atau TV. Dari pengalaman panjang menjadi
dirigen supporter terbesar di tanah air, nama Okto semakin popular di kalangan
Pendukung Klub liga Indonesia. Ia pernah
dipercaya memimpin delegasi supporter Jawatimur dalam jambore suorter Indonesia
di Bali pada tahun 2007.
Cak dul
Panglima BONEK 1988
Sejarah
berbondong-bondongnya suporter PERSEBAYA pada laga final Kompetisi perserikatan
1988 di Stadion Senayan Jakarta tidak bisa dilepaskan dari sosok H. Abdullah. Pria yang akrab disapa Cak Dul ini dikenal
sebagai panglima perang BONEK mania pada akhir 1980 an. “ Dulu belum ada istilah dirigen atau korlap. Teman-teman suporter banyak yang menyebut
panglima perangnya BONEK. Tapi ini bukan ditujukan untuk berseteru dengan supporter musuh,
istilah panglima ini hanya untuk mengkoordinir supporter sebagai pengganti
ketua,” Kata Cak Dul.
Ia
banyak menceritakan kebesaran dan aksi nekat supporter PERSEBAYA di kompetisi terdahulu. Menurut Cak Dul, BONEK adalah bentuk spontanitas
arek-arek Suroboyo yang mengalir darah sporadic dan radikal, semangat juang
menaklukan stadion manapun untuk menunjukan kepada khalayak masyarakat tentang
jati diri dan identitas supporter seutuhnya. Baginya, tidak ada kelompok supporter lain
dinegeri ini yang melakukan tindakan radikal dan nekat selain BONEK.
Hal
yang paling berkesan bagi Cak dul adalah ketika ia dengan berani dan nekat naik
ke atap stadion senayan untuk memasnag spanduk raksas sepanjang 60 meter yang
bertuliskan “ KAMI
HAUS GOL KAMU PERSEBAYA “. Seisi stadion bergemuruh dengan tepukan tangan
ketika Cak Dul mulai menaiki atap sampai ia berhasil memasang spanduk itu. Ini tidak ada pemain yang cidera, tidak ada
aksi fenomennal dari pemain dan tidak ada momen menarik di lapangan melainkan
teriakan dan applause dari seluruh penonton itu di tujukan kepada aksi nekat
seorang suporeter PERSEBAYA yang mampu memanjat atap Stadion
Senayan setinggi 15 meter. Suporter PERSEBAYA
itu adalah Cak Dul yang dulunya berambut gondrong dan konon dijadikan icon
gambar BONEK
di Koran Jawapos.
Supangat
Koordinator Tretetet 7000 BONEK
Disadari
atau tidak, Supangat yang dikenal sebagai announcer pertandingan PERSEBAYA,
sedikit banyak mengetahui perjalanan panjang tim yang berjuluk bajol ijo ini. MeskI kini usia beliau hampir 60 tahun, namun
semangat bapak 3 anak dan 1 cucu ini masih berkobar seperti 39 tahun yang lalu.
Kala itu
Supanagat baru saja bekerja di radio Gelora Surabaya. Tugasnya saat itu bukan langsung menjadi
penyiar pertandingan, melainkan sebatas memutar lagu-lagu. Baru tiga tahun sesudahnya dia dipercaya untuk
berbicara di depan mikrofon untuk menyiarakan jalannya petandingan PERSEBAYA. 84 tahun perjalanan PERSEBAYA, hampir separuh lebih Supangat
mengetahui sejarah PERSEBAYA.
Mulai
dari pasang surut prestasi hingga supporter PERSEBAYA atau BONEK.
Pria berkacamata ini sedikit banyak
menceritakan aal muasal nama BONEK. Pada tahun 1986-1987 PERSEBAYA masuk final di senayan. Lawan yang dihadapi adalah PSIS Semarang. Demi mendukung tim kesayangan suporter ber tret
tret ke Jakarta , Supangat mempunyai ide memberangkatkan supporter dengan jalan
darat. “ setelah berkoordinasi dengan
semua pihak , kami akhirnya menggunkan bus” terang supangat. Antusiasme supporter yang ingin mendukung
timnya begitu luar biasa. Hasilnya,
sekitar 7000 suporter terdaftar. Masalah
timbul ketika Supangat dan rekan-rekannya, hanya bisa menyediakan sekitar 100
bis. Ini berarti masih kurang 36 bis
lagi untuk mengangkut supporter. Memberangkatkan 7000 orang ternyata buka soal
yang mudah.
Supangat menceritakan betapa ia
kekurangan orang untuk mengkoordinir banyaknya supporter. “ sampai- sampai, tukang potong rumput saya
jadikan pemimpin rombongan “, kata pria yang pernah menjadi ring announcer perebutan gelar juara kelas
bantam WBC International antara petinju indoonesia Wongso Indrajit dengan Edel
Geronimo dari Fiiphina 1988 ini.
Wastomi Suheri The legend of Suporter
Sehari-hari yang dilakukan adalah
menjual Koran dan mengamen . Wastomi pun
mendapatkan pelajaran sekolah dasar harus dengan mengintip proses belajar di SD
Tambak Sari Ngundu,. Meski tidak
mengenyam pendidikan resmi, Wastomi sangat menekankan pendidikan kepada
anak-anak nya.
Sejak
kecil Wastomi sangat senang dengan olahraga khusunya sepak bola. Sehari-hari hidup dikawasan Tambak Sari
membuat kecintannya terhadap sepak bola semakin mendalam. Rasa cinta dan fanatisnya dilimpahkan untuk PERSEBAYA.
Setiap PERSEBAYA bertanding di Stadion
Tambak Sari ia tidak pernah melewatkan untuk hadir. Fanatismeya terhadap PERSEBAYA ini bertahan sampai
sekarang, sampai memilik 5 orang anak.
Sebagai BONEK, pengalaman Wastomi
sangatlah banyak. Dari berbagai pengalaman
ini, hal yang paling berkesan adalah ketika ia berhasil menggergaji 12 pintu
yang ada di Tambak Sari hanya untuk memasukan teman-temannya yang tidak punya
uang untuk membeli tiket pertandingan. Ia akhirnya di tangkap 2 jam setelah
pertandinagn dan di tahan polisi selama 2 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar