Kamis, 14 Maret 2013

Stadion Persebaya



Stadion adalah panggung dari permainan sepak bola. Panggung yang menjadi tempat di mainkannya si kulit bundar oleh 22 pemain dan di saksikan puluh ribuan penonton. Panggung yang memperlihatkan kedahsyatan sepak bola. Ada aksi pemain dalam mendribbling dan mencetak gol, ada aksi wasit untuk senantiasa memberikan keadilan dalam permainan sepak bola. Dan juga ada aksi kreatif dan heroik dari suporter. Hingga seorang pemimpin besar Afrika Nelson Mandela menyebut stadion sebagai rumah ibadah bagi para penggemar sepak bola.

                Pada umumnya, stadion merupakan kandang dari sebuah tim. Kita banyak mengetahui stadion-stadion legendaris dan bersejarah. Ada stadion Maracana yang sangat bersejarah bagi Timnas Brazil. Ada stadion Wembley yang memberikan kenangan manis dan pahit timnas Inggris. Ada pula stadion Olimpico yang mengiringi perjalanan panjang squadra Italia. Begitu juga dengan tim Green Force PERSEBAYA yang memiliki kandang Gelora 10 Nopember Tambaksari.

Stadion Gelora 10 Nopember terletak di daerah tambak sari Surabaya dan merupakan salah satu stadion legendaris di Indonesia, yang memiliki catatan histories cukup panjang . Catatan sejarah menyebutkan , lapangn ini menjadi saksi berkumpulnya arek-arek Suroboyo sebelum menggeruduk Hotel Yamato yang dikenal dengan insiden Tunjungan 1945, peristiwa perobekan bendera Belanda yang berwarna biru dan berganti menjadi merah putih yang berkibar.


Dulunya Stadion Gelora 10 Nopember mampu menampung penonton hingga 80 ribu orang. Pada Agustus tahun 1969, ketika Jawa Timur sebagai tuan rumah PON VII, Danrem kol. Acub Zainal dengan menghimpun dana dari undian lotto surya berhasil membangun dan mempercantik Stadion Gelora 10 Nopember. Akhirnya setelah renovasi yang kedua kalinya pada tahun 1993, stadion ini berkapasitas 35000 penonton. Sebelum perang Piala Dunia II, ketika masih bernama Soerabaia Indonesische Voetbal Bond ( SIVB ), persebaya seringkali latihan dan menjalani pertandingan menggunakan lapangan pasar turi (sekarang menjadi pasar turi). Sedangkan SVB (Soerabaia Voetbal Bond), klub Surabaya yang didirikan pemerintahan Belanda, memakai lapanagn Tambak Sari, yang juga disebut stadion A. saat itu  di Tambak Sari terdapat 3 lapangan yaitu stadion B untuk latihan dan kompetisi antar klub lokal yang sekarang menjadi lapangan Persebaya di JL. Karanggayam no.1 kemudian stadion C untuk pertandingan dan kompetisi SKVB () kantor, yang sekarang menjadi gedung gelanggang Remaja di Jl. Bogen. Stadion A kini menjadi Gelora 10 Nopember yang direnovasi sejak 1969.

Lapanagn Persebaya kini diapakai untuk latiahan tim Persebaya, selain itu juga dipakai untuk latihan Persebaya junior dan kompetisi internal Persebaya. Stadion Gelora 10 Nopember sendiri saat ini dipakai untuk latihan dan bertanding tim Persebaya dan juga sebagai homebase Persebaya.

Rekor  Penonton di Stadion Gelora 10 Nopember

                Ketika Persebaya bertanding di Stadion Gelora 10 Nopember, para pendukung Persebaya elalu hadir membanjiri stadion. Stadion Gelora 10 Nopember memiliki rekor jumlah penonton yang spektakuler dalam sejarah sepak bola nasional. Rekor-rekor itu diantaranya adalah :

PERSEBAYA VS PSIS Kompetisi Perserikatan 1987-1988

                Pertandingan antara PERSEBAYA Surabaya melawan PSIS Semarang di Kompetisi Perserikatan 1987-1988  terjadi pada tanggal 11 Januari 1988. Bentrok antar 2 tim yang saat itu merupakan rival bebuyutan ini mencatat rekor jumlah penonton terbesar sepanjang sejarah kompetisi sepak bola Indonesia yaiut sekitar 70.000 penonton. Fanatisme suporter Persebaya yang membanjiri Stadion Gelora 10 Nopember pada pertandingan sampai saat ini belum mampu terpecahkan oleh suporter manapun di Liga Indonesia.

PERSEBAYA VS AJAX AMSTERDAM  Uji Coba Tahun 1975

                Pertandingan uji coba anatara PERSEBAYA Surabaya VS AJAX AMSTERDAM  dilaksanakan pdaa tanggal 11 Juni 1975. Meskipun berlabel uji coba, namun antusiasme penonton untuk menyaksikan pertandingan ini sangat tinggi . Terbukti sekitar 60.000 orang memadati stadion Gelora 10 Nopember Surabaya. Pertandingan ini berakhir dengan kemenangan Ajax 3-2. Saat itu Ajax banyak diperkuat pemain-pemain timnas belanda yang menjuarai Piala Eropa 1974. Persebaya turun dengan skuad, yaitu Didik Nurhadi, Burhan Harharap, Lukman Santoso, Subodro, Rusdi Bahalwan, Ngurah G. Rai, Nyoman Witarsa, Hamid Asnan, Jacob Sihaale, Abdul Kadir, Hartono.

PERSEBAYA (KlubTiong Hoa) VS STADE DE REIMS Uji Coba Tahun 1956 

                Pada tanggal 24 Juni 1956, persebaya yang di wakilkan kepada Klub Tiong Hoa menjalani pertandingan uji coba melawan klub raksasa dari Eropa. Ketika itu Tiong Hoa baru saja tampil sebagai juara Kompetisii Persebaya Kelas 1, maka Persebaya memberikan kehormatan kepada klub Tiong Hoa untuk melawan Stade De Reims. Klub dari Prancis itu benar-benar hebat. Stade De Reims pernah dua kali masuk final Piala Champion Dalam 2 petndingan final itu, Stade De Reims dua kali kalah dari Klub Raksasa dari spanyol Real madrid. Pada final tahun 1956 kalah 3-4 dan pada tahun 1959 kalah 0-2. Stadion Tambak Sari saat itu penuh sesak hingga penonton meluber sampai ke pinggir lapangan. Pertandingan yang di saksikan sekitar 50.000 penonton ini di menangkan  dengan skor tipis 0-1.

Rekor Pengamanan di Gelora 10 Nopember

Pertemuan antara Persebaya Surabaya dengan arema Malang yang berlabael derby JATIM selalu diwarnai atmosfer panas dan tak jarang berakhir rusuh. Pada tanggal 16 Januari 2010 pertandinagn lanjutan ISL (Indonesia Super League) di Gelora 10 Nopember surabaya mencatat sejarah baru dalam penerjunan aparat keamanan. Tak kurang 3500 personel keamanan yang terddiri dari Polri dan TNI diterjunkan untuk mengamankan pertandingan super Big Match itu. Jumlah aparat keamanan ini merupakan rekor pengamanan terbesar sepanjang pergelaran kompetisi sepak bola di tanah air. Pengamanan pertandingan ini hampir sama dengan Big Match di daratan Eropa atau Amerika.

Kandang Baru


Pada tahun 2008 di bangunlah Stadion Gelora Bung Tomo. Stadion ini merupakan kandang baru Persebaya. Pada tanggal 6 Agustus 2010 Gelora Bung Tomo di resmikan.


Kota               : Surabaya Jawa Timur

Kapasitas        : 55.000 Tempat duduk

Tipe Stadion    : Stadion Madya (Olympic)

Kategori          : A




Stadion Gelora Bung Tomo terletak di Surabaya Barat tepatnya di Jl. Jawar, Simpang Tiga Benowo, Pakal. Jawa Timur yang merupakan kandang masa depan dari klub Persebaya Surabaya. Stadion ini merupakan salah satu stadion terbesar Indonesia yang memiliki kapasitas kurang lebih 55.000 tempat duduk.

Pembangunan stadion ini melewati 3 tahapan proses


  • Pembangunan Pondasi
  • Pengerjaan stadion utama
  • Pengerjaan Stadion indoor dan masjid


Akses menuju ke stadion cukup mudah, dapat melalui Bandara Juanda maupun Pelabuhan Tanjung Perak. Lokasi stadion juga mudah diakses dari segala penjuru arah. Lokasi tersebut dapat dijangkau menggunakan sarana transportasi kendaraan pribadi seperti sepeda motor, mobil maupun angkutan umum (angkutan kota dan kereta api).

Berlokasi di kawasan Benowo, Surabaya Barat, stadion utama Gelora Bung Tomo berada disuatu kompleks olah raga yang diberi nama Surabaya Sport Center (SSC), berikut diantaranya terdapat sebuah stadiun indoor, masjid, dan direncanakan memiliki stadion atletik dan sirkuit yang memiliki standart fasilitas yang tinggi. Untuk penonton, disediakan tiga kelas, diantaranya standar, VIP, dan VVIP.

Gelora Bung Tomo memiliki 21 pintu masuk di sekeliling stadion. Masing-masing pintu memiliki dua akses menuju ke tribun. Banyaknya akses itu, dirancang agar gerak penonton bisa lebih leluasa dan nyaman, pintu masuk dibuat berkelok-kelok seperti ular agar penonton tertib saat memasuki stadiun serta melewati sebuah ruangan khusus yang menjadi tempat “screening” atau tempat pemeriksaan barang bawaan.
Didalam stadion, Khusus untuk kelas standart bisa menempati kursi yang terbuat dari beton. Meski begitu, penonton tetap dibuat nyaman. Sebab, setiap “tangga” duduk penonton dirancang selebar 80 cm. Dengan demikian, penonton bisa duduk enak karena alas duduknya lebar.
Fasilitas lain yang tidak ketinggalan, tersedianya toilet yang lokasinya tidak jauh dari tempat duduk penonton. Toilet itu merata di beberapa penjuru stadion. Hal ini akan mempermudah bagi penonton.



SSC juga menyediakan tempat yang khusus menjual makanan dan minuman. Lokasinya berada di lantai satu. Penonton bisa leluasa mengakses lantai satu dan tribun selama pertandingan. Lain halnya dengan penonton kelas VIP dan VVIP. Untuk kedua kelas itu, SSC menyediakan fasilitas plus. Tiket kelas VIP dijual khusus, nanti bisa beli di lokasi maupun dengan cara online. Di sana penonton kelas ini disediakan tempat duduk menggunakan kursi sejenis sofa yang empuk. Kursi tersebut menghadap langsung ke arah lapangan.
Kapasitas kelas VIP terbatas, hanya 4.370 tiket. View-nya bakal istimewa karena berada di lantai 4-7. Untuk VIP, disediakan toilet khusus yang tidak tercampur dengan penonton kelas standar.
Lain lagi penonton kelas VVIP. Penonton diberi pelayanan seperti di hotel. Kelas istimewa itu disediakan khusus untuk tamu-tamu penting seperti pejabat negara atau yang lain. Penonton kelas VVIP ditempatkan di ruangan khusus yang terpisah dari penonton lainnya.
Untuk kelas tersebut, hanya tersedia delapan ruangan. Kapasitas masing-masing ruangan beragam, bergantung kepada tipenya. Ada yang superior, ada pula yang standar. Secara keseluruhan, kelas VVIP hanya menampung 130 penonton.
Di dalam ruangan disediakan sofa dan meja layaknya ruang tamu. Masing-masing ruangan diberi pelayan yang siap menyediakan segala sesuatu yang diminta tamu tersebut. Bahkan, untuk memesan makanan dan minuman, disediakan interkom yang tersambung langsung dengan pelayan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar