Revolusi nama PERSEBAYA
Cikal bakal persebaya adalah SIVB yang didirikan pada
tanggal 18 juni 1927. SIVB berdiri sebagai tandingan SVB yang didirikan
pemerintah kolonial Belanda. Kalau SVB beranggotakan klub-klub keturunan Belanda seperti HBS,exelsiou,THOR,
Ajax, Zeemacht atau landmacht. Sedangkan SIVB didukung oleh klub-klub pribumi
semacam Maroeto, Sinar Kota, PS Hizbul Wathan, Tjahja Laoet, REO, Al fauz . Menjelang masuknya tentara Jepang pada awal tahun 1940 an , SIVB berganti nama
menjadi Persibaya (Persatuan sepakbola Indonesia surabaya). Pada awal tahun 1960
an berganti nama menjadi Persebaya. Sejak saat
itu nama persebaya di pakai sebagai nama resmi
klub kebanggahan arek-arek Surabaya.
Trio lini Depan terhebat Era 1950-an
Pada pertengahan
1940 hingga awal 1950 an , persebaya memiliki
Trio penyerang terhebat yang pernah ada dalam kompetisi sepak bola Indonesia . Mereka adalah Liem Tiong Hoo,Bhe Ing Hien dan Tsee San Liong. Memiliki
kecepatan,akurasi umpan, tendangan yang mematikan dan haus gol. Trio penyerang
ini berperan besar dalam membawa Persebaya
juara kompetisi perserikatan berturut-turut 1951 dan 1952.
Trio Belakang Depan terhebat Era 1950-an
Selain memiliki
barisan penyerang yang haus gol, persebaya era
1950 an juga memiliki pertahanan yang tangguh. Mereka adalah Sidik, Sidi dan Sadran yang di samping piawai dalam menjaga pertahanan juga dikenal memiliki
umpan terukur dan tendangan jarak jauh yang akurat.
Juara kompetisi Perserikatan
Persebaya pernah juara kompetisi
perserikatan sebanyak 4 kali pada tahun 1951,1952, 1977-1978 dan 1987-1988. Persebaya yang juara tahun 1951 dan 1952 dilatih
oleh Dr. Nawir dengan materi pemain bintang seperti Januar Pribadi, Tse an Liong,
sidik dkk saat juara 1977-1978 persebaya di
latih oleh J,A Hatu dan M. Basri den punggawa eperti Hadi Ismanto,johny
fahamsyah sedangkan pada saat menggenggam tahta tahun 1987-1988 persebaya di arsitek i oleeh M.Mibach, Kusmanhadi
dan Nino Sutrisno dengan deretan pemain seperti I gusti Putu Yasa, Muharram Rosdiana, Rae Bawa
Juara Liga indonesia terbanyak
Persebaya pernah menjadi
juara liga indonesia divisi utama sbanyak 2 kali yaitu 1996-1997 dan 2004. ini
merupakan terbanyak dalam sejarah liga indonesia yang di mulai sejak 1994. Prsetasi 2 kali juara ini
hanya bisa di samai oleh persik kediri . Pada juara edisi 1996 – 1997, persebaya di besut oleh trio pelatih rusdy bahalwan,
subodro, dan ibnu graham dengan bintang di antaranya jackson f tiago, yusuf
ekodono , sugiantoro dkk. Dan ketika juara tahun 2004 persebaya
di arsitek i jackson f tiago dengan materi pemain seperti kurniawan , cristian
carasco , danillo fernando dkk, persebaya juga
pernah menggenggam juara divisi I tahun 2003 dan 2006.
Julukan Bajul Ijo dan green Force muncul
Pada final
kompetisi perseikatan 1987-1988, julukan green force dan bajul ijo mulai di
sematkan untuk persebaya. Julukan ini berawal
dari permainan persebaya yang fenomenal hingga
menembus final. Selain itu persebaya dikenal
dengan kostum kebesarannya berwarna hijau, sedangkan buaya ( jawa : bajul)
adalah salah satu lambang kota Surabaya. Julukan bajol ijo dan green force ini
kemudian di populerkan oleh surat kabar jawa pos dan media lokal terbitan Surabaya.
PERSEBAYA Melawan tim dari luar negeri
Persebaya pernah berhadapan dengan
kesebelasan dari luar negeri di antara nya adalah
Tahun 1952 PERSEBAYA
vs Timnas Olimpiade Yugoslavia
Tahun 1953 PERSEBAYA
vs Sturm Grasz ( Swiss )
Tahun 1954 PERSEBAYA
vs Kalmar ( Swedia )
Tahun 1955 PERSEBAYA
vs Grasshoppers ( Swiss )
Tahun 1955 PERSEBAYA
vs Salzburg ( Austria)
Tahun 1955 PERSEBAYA
vs Timnas Malaysia
Tahun 1955 PERSEBAYA
vs Lokomotiv Moskow ( Rusia)
Tahun 1955 PERSEBAYA
vs Timnas Mozambique
Tahun 1956 PERSEBAYA
vs Stade de Reims ( Prancis)
Tahun 1964 PERSEBAYA
vs Timnas Uruguay
Tahun 1975 PERSEBAYA
vs Ajax Amsterdam ( Belanda)
Tahun 1975 PERSEBAYA
vs PSV Eindhoven ( Belanda)
Tahun 1994 PERSEBAYA
vs AC milan ( Itali)
Tahun 1995 PERSEBAYA vs PSV Eindhoven ( Belanda)
Tahun 2012 PERSEBAYA
vs Kelantan FC ( Malaysia)
Tahun 2012 PERSEBAYA
vs QPR ( Inggris)
Stadion legendaris Indonesia
Stadion Gelora 10 Nopember yang
terletak di daerah Tambak Sari, Surabaya merupakan salah satu stadion yang
bersejarah di indonesia. Stadion yang menjadi kandang persebaya
ini dulunya merupakan lapangan sepak bola terbuka. Pada tahun 1969 ketika jatim
menjadi tuan rumah PON VII, Danrem kol. Acub Zainal dengan menghimpun dana
undian Loto Surya berhasil membangun stadion dengan nama Gelora 10 Nopember. Pada zaman itu ,stadion
ini tergolong termegah di tanah air selain Senayan. Pada awal dibangunnya
stadion gelora 10 nopember memiliki kapasitas hingga 75.000 penonton, namun
setelah mengalami renovasi beberapa kali akhirnya mampu menampung 40.000
penonton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar