Stadion adalah panggung dari permainan sepak bola.
Panggung yang menjadi tempat di mainkannya si kulit bundar oleh 22 pemain dan
di saksikan puluh ribuan penonton. Panggung yang memperlihatkan kedahsyatan
sepak bola. Ada aksi pemain dalam mendribbling dan mencetak gol, ada aksi wasit
untuk senantiasa memberikan keadilan dalam permainan sepak bola. Dan juga ada
aksi kreatif dan heroik dari suporter. Hingga seorang pemimpin besar Afrika
Nelson Mandela menyebut stadion sebagai rumah ibadah bagi para penggemar sepak
bola.
Pada
umumnya, stadion merupakan kandang dari sebuah tim. Kita banyak mengetahui
stadion-stadion legendaris dan bersejarah. Ada stadion Maracana yang sangat
bersejarah bagi Timnas Brazil. Ada stadion Wembley yang memberikan kenangan
manis dan pahit timnas Inggris. Ada pula stadion Olimpico yang mengiringi
perjalanan panjang squadra Italia. Begitu juga dengan tim Green Force PERSEBAYA yang memiliki kandang Gelora 10
Nopember Tambaksari.
Stadion Gelora 10 Nopember
terletak di daerah tambak sari Surabaya dan merupakan salah satu stadion
legendaris di Indonesia, yang memiliki catatan histories cukup panjang .
Catatan sejarah menyebutkan , lapangn ini menjadi saksi berkumpulnya arek-arek
Suroboyo sebelum menggeruduk Hotel Yamato yang dikenal dengan insiden Tunjungan
1945, peristiwa perobekan bendera Belanda yang berwarna biru dan berganti
menjadi merah putih yang berkibar.
Dulunya Stadion Gelora 10
Nopember mampu menampung penonton hingga 80 ribu orang. Pada Agustus tahun
1969, ketika Jawa Timur sebagai tuan rumah PON VII, Danrem kol. Acub Zainal
dengan menghimpun dana dari undian lotto surya berhasil membangun dan
mempercantik Stadion Gelora 10 Nopember. Akhirnya setelah renovasi yang kedua
kalinya pada tahun 1993, stadion ini berkapasitas 35000 penonton. Sebelum
perang Piala Dunia II, ketika masih bernama Soerabaia Indonesische Voetbal Bond
( SIVB ), persebaya seringkali latihan dan
menjalani pertandingan menggunakan lapangan pasar turi (sekarang menjadi pasar
turi). Sedangkan SVB (Soerabaia Voetbal Bond), klub Surabaya yang didirikan
pemerintahan Belanda, memakai lapanagn Tambak Sari, yang juga disebut stadion
A. saat itu di Tambak Sari terdapat 3
lapangan yaitu stadion B untuk latihan dan kompetisi antar klub lokal yang
sekarang menjadi lapangan Persebaya di JL.
Karanggayam no.1 kemudian stadion C untuk pertandingan dan kompetisi SKVB ()
kantor, yang sekarang menjadi gedung gelanggang Remaja di Jl. Bogen. Stadion A
kini menjadi Gelora 10 Nopember yang direnovasi sejak 1969.
Lapanagn Persebaya
kini diapakai untuk latiahan tim Persebaya,
selain itu juga dipakai untuk latihan Persebaya
junior dan kompetisi internal Persebaya.
Stadion Gelora 10 Nopember sendiri saat ini dipakai untuk latihan dan
bertanding tim Persebaya dan juga sebagai
homebase Persebaya.
Rekor Penonton di Stadion Gelora 10
Nopember
Ketika
Persebaya bertanding di Stadion Gelora 10
Nopember, para pendukung Persebaya elalu hadir
membanjiri stadion. Stadion Gelora 10 Nopember memiliki rekor jumlah penonton
yang spektakuler dalam sejarah sepak bola nasional. Rekor-rekor itu diantaranya
adalah :
PERSEBAYA VS PSIS Kompetisi Perserikatan 1987-1988
Pertandingan
antara PERSEBAYA Surabaya melawan PSIS
Semarang di Kompetisi Perserikatan 1987-1988
terjadi pada tanggal 11 Januari 1988. Bentrok antar 2 tim yang saat itu
merupakan rival bebuyutan ini mencatat rekor jumlah penonton terbesar sepanjang
sejarah kompetisi sepak bola Indonesia yaiut sekitar 70.000 penonton. Fanatisme
suporter Persebaya yang membanjiri Stadion
Gelora 10 Nopember pada pertandingan sampai saat ini belum mampu terpecahkan
oleh suporter manapun di Liga Indonesia.
PERSEBAYA VS AJAX AMSTERDAM
Uji Coba Tahun 1975
Pertandingan
uji coba anatara PERSEBAYA Surabaya VS AJAX
AMSTERDAM dilaksanakan pdaa tanggal 11
Juni 1975. Meskipun berlabel uji coba, namun antusiasme penonton untuk
menyaksikan pertandingan ini sangat tinggi . Terbukti sekitar 60.000 orang
memadati stadion Gelora 10 Nopember Surabaya. Pertandingan ini berakhir dengan
kemenangan Ajax 3-2. Saat itu Ajax banyak diperkuat pemain-pemain timnas
belanda yang menjuarai Piala Eropa 1974. Persebaya
turun dengan skuad, yaitu Didik Nurhadi, Burhan Harharap, Lukman Santoso,
Subodro, Rusdi Bahalwan, Ngurah G. Rai, Nyoman Witarsa, Hamid Asnan, Jacob
Sihaale, Abdul Kadir, Hartono.
PERSEBAYA (KlubTiong Hoa) VS STADE DE REIMS Uji Coba Tahun
1956
Pada
tanggal 24 Juni 1956, persebaya yang di
wakilkan kepada Klub Tiong Hoa menjalani pertandingan uji coba melawan klub
raksasa dari Eropa. Ketika itu Tiong Hoa baru saja tampil sebagai juara
Kompetisii Persebaya Kelas 1, maka Persebaya memberikan kehormatan kepada klub Tiong
Hoa untuk melawan Stade De Reims. Klub dari Prancis itu benar-benar hebat.
Stade De Reims pernah dua kali masuk final Piala Champion Dalam 2 petndingan
final itu, Stade De Reims dua kali kalah dari Klub Raksasa dari spanyol Real
madrid. Pada final tahun 1956 kalah 3-4 dan pada tahun 1959 kalah 0-2. Stadion
Tambak Sari saat itu penuh sesak hingga penonton meluber sampai ke pinggir
lapangan. Pertandingan yang di saksikan sekitar 50.000 penonton ini di
menangkan dengan skor tipis 0-1.
Rekor Pengamanan di Gelora 10 Nopember
Pertemuan antara Persebaya Surabaya dengan arema Malang yang
berlabael derby JATIM selalu diwarnai atmosfer panas dan tak jarang berakhir
rusuh. Pada tanggal 16 Januari 2010 pertandinagn lanjutan ISL (Indonesia Super
League) di Gelora 10 Nopember surabaya mencatat sejarah baru dalam penerjunan
aparat keamanan. Tak kurang 3500 personel keamanan yang terddiri dari Polri dan
TNI diterjunkan untuk mengamankan pertandingan super Big Match itu. Jumlah
aparat keamanan ini merupakan rekor pengamanan terbesar sepanjang pergelaran
kompetisi sepak bola di tanah air. Pengamanan pertandingan ini hampir sama
dengan Big Match di daratan Eropa atau Amerika.
Kandang Baru
Pada tahun 2008 di bangunlah
Stadion Gelora Bung Tomo. Stadion ini merupakan kandang baru Persebaya. Pada
tanggal 6 Agustus 2010 Gelora Bung Tomo di resmikan.
Kota : Surabaya
Jawa Timur
Kapasitas : 55.000 Tempat
duduk
Tipe Stadion : Stadion Madya
(Olympic)
Kategori : A
Stadion Gelora Bung Tomo terletak di Surabaya Barat
tepatnya di Jl. Jawar, Simpang Tiga Benowo, Pakal. Jawa Timur
yang merupakan kandang masa depan dari klub Persebaya Surabaya. Stadion ini
merupakan salah satu stadion terbesar Indonesia yang memiliki kapasitas kurang
lebih 55.000 tempat duduk.
Pembangunan stadion ini melewati
3 tahapan proses
- Pembangunan Pondasi
- Pengerjaan stadion utama
- Pengerjaan Stadion indoor dan masjid
Akses menuju ke stadion cukup
mudah, dapat melalui Bandara Juanda maupun Pelabuhan Tanjung Perak. Lokasi
stadion juga mudah diakses dari segala penjuru arah. Lokasi tersebut dapat
dijangkau menggunakan sarana transportasi kendaraan pribadi seperti sepeda
motor, mobil maupun angkutan umum (angkutan kota dan kereta api).
Berlokasi di kawasan Benowo, Surabaya Barat, stadion utama Gelora Bung Tomo
berada disuatu kompleks olah raga yang diberi nama Surabaya Sport Center (SSC),
berikut diantaranya terdapat sebuah stadiun indoor, masjid, dan direncanakan
memiliki stadion atletik dan sirkuit yang memiliki standart fasilitas yang
tinggi. Untuk penonton, disediakan tiga kelas, diantaranya standar, VIP, dan
VVIP.
Gelora
Bung Tomo memiliki 21 pintu masuk di sekeliling stadion. Masing-masing pintu
memiliki dua akses menuju ke tribun. Banyaknya akses itu, dirancang agar gerak
penonton bisa lebih leluasa dan nyaman, pintu masuk dibuat berkelok-kelok
seperti ular agar penonton tertib saat memasuki stadiun serta melewati sebuah
ruangan khusus yang menjadi tempat “screening” atau tempat pemeriksaan barang
bawaan.
Didalam
stadion, Khusus untuk kelas standart bisa menempati kursi yang terbuat dari
beton. Meski begitu, penonton tetap dibuat nyaman. Sebab, setiap “tangga” duduk
penonton dirancang selebar 80 cm. Dengan demikian, penonton bisa duduk enak
karena alas duduknya lebar.
Fasilitas lain yang tidak
ketinggalan, tersedianya toilet yang lokasinya tidak jauh dari tempat duduk
penonton. Toilet itu merata di beberapa penjuru stadion. Hal ini akan
mempermudah bagi penonton.
SSC juga menyediakan tempat yang
khusus menjual makanan dan minuman. Lokasinya berada di lantai satu. Penonton bisa leluasa
mengakses lantai satu dan tribun selama pertandingan. Lain halnya dengan
penonton kelas VIP dan VVIP. Untuk kedua kelas itu, SSC menyediakan fasilitas
plus. Tiket kelas VIP dijual khusus, nanti bisa beli di lokasi maupun dengan
cara online. Di sana penonton kelas ini disediakan tempat duduk menggunakan
kursi sejenis sofa yang empuk. Kursi tersebut menghadap langsung ke arah
lapangan.
Kapasitas
kelas VIP terbatas, hanya 4.370 tiket. View-nya bakal istimewa karena berada di lantai
4-7. Untuk VIP, disediakan toilet khusus yang tidak tercampur dengan penonton
kelas standar.
Lain lagi penonton kelas VVIP. Penonton
diberi pelayanan seperti di hotel. Kelas istimewa itu disediakan khusus untuk tamu-tamu
penting seperti pejabat negara atau yang lain. Penonton kelas VVIP ditempatkan
di ruangan khusus yang terpisah dari penonton lainnya.
Untuk
kelas tersebut, hanya tersedia delapan ruangan. Kapasitas masing-masing ruangan
beragam, bergantung kepada tipenya. Ada yang superior, ada pula yang standar.
Secara keseluruhan, kelas VVIP hanya menampung 130 penonton.
Di
dalam ruangan disediakan sofa dan meja layaknya ruang tamu. Masing-masing
ruangan diberi pelayan yang siap menyediakan segala sesuatu yang diminta tamu
tersebut. Bahkan, untuk memesan makanan dan minuman, disediakan interkom yang
tersambung langsung dengan pelayan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar